Kamis, 04 April 2013

27 November 2012


Setyo prihanto
(satu nama yang kupilih diantara seribu wajah di jagad raya),seorang lelaki yang mengajariku menggoreskan tinta tentang cinta.

“Awalnya, semua terasa hanya mimpi saja. Tapi, kita tak pernah tau kalau rasa itu tiba-tiba sudah di depan mata. Dan tahu-tahu semua sudah berubah menjadi begitu nyata.”

Ini, pertama kalinya aku berani mengatakan apa yang sekian lama kurahasiakan darimu. Hanya dua kata yang mampu menjelaskannya Aku mencintaimu. Apakah itu cukup membuatmu mengerti? Pikirmu, aku pasti menganggap itu terlalu sederhana sehingga mudah bagiku mengucapkannya, kan?
Sebenarnya, aku sendiri masih belum memahaminya. Aku mencintaimu. Hanya itu. Aku tak punya kata lain. Ini semua terlalu rumit untuk dijelaskan dengan kata, terlalu berbelit untuk dirasakan dengan logika. Sialnya, ini nyata ! Kamu ada, dan aku cinta !

Memang sedikit terdengar absurd. Tapi itulah kita. Hanya dengan sapa yang teretas dari makhluk yang bernama ‘handphone’ itu kau dan aku tiba-tiba menjadi dekat. Perlahan tapi pasti, endapan ‘rasa’ itu telah membentuk gugusan bintang warna-warni yang memamerkan binar-binar ceria. Lucu yaa. . .(?)

Lalu, selalu saja kucari-cari jejakmu yang terhisap kangen tadi malam. Membawa khayalku dalam rindu yang menggamit resah. Gundah menyelinap di balik senyum sederhanamu yang menyeka setiap pagiku. Kenapa kehadiranmu yang secepat embun itu menancapkan gelisah? Sampai-sampai, aku tak mampu melukiskan virus apa sebenarnya yang telah menggerogoti perasaanku.

Ahh. . .!!
Ternyata rasa itu datang begitu saja tanpa rencana. Tahu-tahu, hadirmu yang sekejap menguras anganku tunduk dalam syahdunya kata-kata yang memuja keindahan. Tentangmu, bukan siapa-siapa, ternyata !

Tak ingin kulari, tak ingin kuingkar. Sama saja kukhianati diri bila itu kulakukan. Mengapa?
Emmm. . .aku tak perlu bertanya. Semestinya, biarkan saja semuanya mengalir seperti air dan berhembus seperti angin. Air yang selalu mengalir menuju muaranya, angin yang setia menggelitik dedaunan dengan senandung ninabobo.

Itulah kita ! Menggurat cerita begitu saja. Tak peduli hari telah mengetuk dibibir pagi. Tak peduli jemari kita belum saling menggenggam hingga detik ini. Yang aku tahu, cerita itu ada. Cerita kita berdua. Kau dan aku, Sayang.

Dan biarkan ini menjadi cinta. Jika ini adalah segenap rasamu dan rasaku yang berbicara. Biarkan ini menjadi nyata. Jika ini hatimu dan hatiku yang jadi jembatannya. Biarkanlah ini menjadi bahagia, jika ini jalannya. Biakan juga bahagia itu sendiri yang mencatut segala warasku menjadi ada. Yang pasti, bahagiaku nyata, bukan mengada-ada.

Aku ingin engkau tahu. Jelaga matamu telah membawaku pada keindahan yang bertubi-tubi. Menyudutkanku di batas damba yang merangsuk maju tanpa henti. Jika ini realitas, aku tak mau ini berhentu dan berhenti menjadi basi.

Jika kata ‘iya’ adalah jawaban yang ingin kau simpan untuk cerita indahmu, hari ini, esok, atau nanti. Seperti harapanku yang ingin tenggelam dalam magismu di senja yang mulai mengatup. Merebahkan emosi dalam tatap mata ceria yang terpendar dari dua bola matamu. Begitu dahaga ingin kuletupkan sejuta puisi keindahan untuk setiap inchi kenangan yang telah tercipta detik itu. Merengkuhmu ditimang matahari yang mulai menguning, dan luluh dalam dahaga rindu yang meletup bisu.

Hidup semestinya menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan. Seperti halnya cinta. Tiba-tiba datang dan pergi tanpa permisi, lalu datang lagi dan pergi lagi. Tapi sungguh, aku tak ingin kau pergi dari kehidupanku.

Yang pasti, aku sangat amat bahagia untuk bisa memiliki dirimu :)



Hey ! I found this random text yang penuh dengan luapan cinta sekaligus ke-alay-an akut yang mencoba menjelma untuk menjadi pujangga ! File jatuh cinta ini gue temuin di flasdisk, dan ditulis tanggal 27 November 2012 :D hahahaa

As always.
 Nggak peduli itu kemarin, sekarang, maupun esok. Aku tetap mencintaimu dengan mutlak :*
Setyo Prihanto

Tidak ada komentar: